Ada sebuah pohon pisang yang cukup tua dan berbuah. Lalu pemiliknya memotong dan mengambil buah pisangnya. Tak lama kemudian pemiliknya juga menebang pohon pisangnya. Kenapa? Karena pohon pisang itu tidak akan berbuah lagi. Tapi jangan khawatir karena di samping pohon pisang yang tua itu selalu ada pohon pisang baru yang akan tumbuh dan berbuah. Ibarat pepatah “patah tumbuh hlang berganti”

Apa yang dapat kita pelajari dari pohon pisang?

Dalam sebuah organisasi atau melaksanakan bisnis kita sebaiknya melakukan kaderisasi. Kaderisasi atau menyiapkan calon pemimpin bisa diambil dari anak sendiri, keluarga dekat, maupun karyawan kepercayaan. Kaderisasi dapat kita lakukan dengan menyekolahkan mereka, memberikan pelatihan dan seminar, melibatkan dalam prektek bisnis.

Banyak orang sukses baik itu pemimpin maupun pengusaha telah melakukan kaderisasi. Itu mereka lakukan karena mereka sadar bahwa saat usia tua mereka harus menyerahkan jabatan kepada orang yang telah mereka persipakan dan percaya akan mambawa perusahaan tetap berjalan baik.

Apabila kita lihat di partai- partai besar di negeri ini, banyak pemimpinnya yang telah menyiapkan kaderisasi. Lihat saja Megawati yang menyiapkan putrinya, Puan Maharani sebagai caleg dari PDIP. Amien Rais juga menyiapkan anaknya sebagai caleg dari PAN, Gus Dur menyiapkan anaknya Yeni Wahid. Banyak Presiden Amerika yang bapaknya juga Presiden Amerika. Mungkin karena mereka juga diwarisi sifat kapemimpinan dari bapaknya.

Dan untuk melakukan kaderisasi tidak harus perusahaan besar. Perusahaan kecil pun harus melakukan kaderisasi agar bisnisnya dapat berjalan dalam jangka waktu yang lama. Intinya belajar dari pohon pisang bertujuan melestarikan bisnis dengan menyiapkan SDM yang berkualitas. Sudahkan anda menyiapkan kaderisai di perusahaan anda?

“Manusia bukan aset terpenting perusahaan, tapi manusia yang kompetenlah aset terpenting perusahaan. Dan itu bisa kita persiapkan lewat kaderisasi.” - Bligus Motivation –

Comments (0)